Senin, 25 September 2017

Pertanyaan Sederhana Dari Kak Chika



Pertanyaan Sederhana Dari Kak Chika

Pagi hari nan indah menyinari hari-hariku. Ini adalah hari pertama aku sekolah di bangku SMA. Aku sekolah di salah satu sekolah favorit, yaitu di SMA N 1 Yogyakarta. Hatiku di tumbuhi oleh bunga-bunga nan indah bagai bunga mekar yang bersemi di musim semi. Kenapa? Semua karena aku bisa diterima di sekolah tervaforit di daerahku.
Tibalah di hari pertama dimana aku menjalani ospek di sekolah. Aku takut dengan senior-seniorku di sini, karena aku sama sekali tidak mengenal senior-senior yang ada di sini. Tapi aku tak mau menampakkan wajah takutku pada mereka, karena itu akan membuat mereka bertindak semena-mena denganku nantinya.
Aku dihampiri oleh salah satu kakak senior, hatiku seperti bernyanyi namun bukan nyanyian yang indah.
“eh dek, ngapain di situ? Sini!!!”
“(dengan wajah berpancuran air keringat karena ketakutan) ii,, iiya kak, maf kak”
“kamu anak baru di sini kan? Nama kamu siapa?”
“nama aku Naura Azahra kak”
“kamu engga nanya balik nama kakak? Adek kelas macam apa kamu?”
“maaf kak, nama kakak siapa?” tanyaku dengan rasa takut yang membumbung.
“hahahahaha,,,,,, udah deh jangan ketakutan seperti itu naura, nama kakak chika lesmana, panggil aja kak chika, kkak bercanda aja tadi kok naura “
“jabatan kakak di OSIS apa kak?” jawabku yang mulai tenang.
“kakak sebgai ketua osis di sini naura, selamat datang di sekolah kami ya” tersenyum padaku
“iya kakak, makasih kak”
Ternyata semua yang kita pikir orang itu jahat , belum tentu dia benar-benar jahat pada kita. Aku mendapat perlakuan yang baik di sekolah ini, begitupun dengan teman-teman ku yang lainnya.
Aku pulang dengan membawa kesenangan dan kenyamanan di sekolah baru pada orang tuaku di rumah, aku ceritakan semua yang terjadi hari ini pada mama. Cerita yang begitu panjang membuat mama bosan mendengarnya, hehe , itulah aku , kalau belum semua yang aku ceritakan maka aku tidak akan berhenti bercerita. Sampai-sampai mama tertidur seperti anak kecil yang diceritakan cerita dongeng sebelum tidur.
Keesokan harinya, di pagi yang ramah aku berangkat ke sekolah dengan angkutan umum. Kebayang deh saat tau bagaimana bau angkutan umum itu yang semerbak. Hmm,, nenekku bilang, itulah perjuangan untuk menuntut ilmu , menggapai cita-cita setinggi langit.
Aku belajar dn mendapatkan teman-teman yang baru di sini. Setiap hari aku lakoni seperti ini.
Beberapa bulan kemudian , tibalah saat dimana pemilihan ketua OSIS baru di sekolah, aku di pilih pleh wakil kelasku untuk mengikuti mencalonkan diri sebagai ketua OSIS . aku menolak keputusan itu karena aku tidak pernah menjabat sebagai anggota osis sebelumnya, jadi aku tak mengenal betul tentang osis dan tugas-tugasnya. Namun hatiku luluh seketika ketika kak chika memberikan aku nasehat,
“Naura , ikut saja pemilihan ketua osis baru ini ra, kak yakin kamu bisa kok” tersenyum manis padaku
“tapi naura engga punya pengalaman soal osis kak” (menampaakan wajahtak yakin)
“past bisa naura, kak yakin kamu bisa kok, ikutb aja ya”
“hmm, iya kak, naura coba untuk ikut pemilihan ketua osis baru kak , makasih ya kak ”
“ iiya naura, good luck yaa”
Dengan senyuman yang manis kata-kata yang membangkitkan aku untuk mengikuti ajang pemilihan ketua osis tahun ini.
Tibalah saat pengumuman ketua osis SMA N 1 Yogyakarta yang baru. Aku tidak deg-degan , karena aku tidak yakin kalau aku bisa memenangkan pemilihan ketua osis tahun ini. Aku punya pengalaman apa soal itu?
“Oke, siap semuanya ,, dan yang menjadi ketua osis tahun ini di sekolah kita adalah,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Naura,,,, slamat naura” panitia menyebutkan hasil pemlihannya
“hah? Aku ? salah kali kak” kaget di campur penasaran
“engga ada yang salah naura, memang kamu yang jadi ketua osis barunya, selamat ya”
“iya, makasih kak”
Kak chika pun memberikan ucapan selamat  padaku, dan  ia pun memberikan aku amanat agar aku bisa menjadi ketua osis yang bisa dijadikan contoh untuk siswa yang lainnya. Dengan senang hati aku akan menjaga amanat dari kakak senior yang paling baik bagiku,,
Aku pulang kerumah dengan rasa senang, namun penuh kebimbangan untuk menjalankan amanat sebagai keua osis. Bagiku tidak mudah menjadi seorang pemimpin yang baik untuk orang banyak.
Satu semester berlalu sudah aku menjabat sebagai ketua osis, rasa bimbang yang dulu aku punya sekarang mulai sirna dengan berjalannya waktu.
Kedudukan, penghormatan, semua datang padaku begitu saja setelah aku menjabat sebagai ketua osis, aku sadari itu semua. Semua yang di dapatkan mebutakan akan Seorang Naura yang dulu. Semua jauh berbeda setelah Nura mendapatkan semuanya.
“eh, kamu aku ini ketua kamu, jadi dengerin apa kata aku dan semua perintah aku, jangan sok pinter deh kamu ngasih aku saran gitu” ucap naura dengan ketus kepada salah satu temannya
“iya , maaf ra , aku kan Cuma ngasih saran itu aja sama kamu, aku menghargai kamu sebagai ketua aku, “
“menghargai? Dari mana menghargai? Itu sama aja kamu meremehkan aku”
“oke , maaf, terserah kamu ajalah ra, capek aku kamu omelin terus”
“Bagus lah, ya udah , aku engga butuh kamu” dengan wajah ketus dan sombong.
Nina pun pergi mennggalkan ruangan rapat begitu saja. Nina tak percaya kalau Naura akan menjadi sombong seperti ini. Mendengar kabar itu, kak chika sangat kecewa karena Naura yang ia kenal bukanlah naura yang seperti ini. Rasa penasaran yang dalam, kak chika mencari tahu kebenarannya.
Esok harinya, kak chika mendapati naura yang sedang membentak anggotanya di halaman sekolah.
“eh kamu gimana sih? Kok nyusun tanaman gini aja gak bisa? Bisa kerja gak sih kamu?
“iya maaf ra, nanti aku susun lagi dengan rapi”
“5 menit harus udah selesai ya” ucapnya memaksa
Mendengar dan melihat hal itu secara langsung, kak chika menemui naura yang berjalan menuju arah kantin sekolah,
“Hai naura, apa kabar?’ Tanya kak chika dengan ramah
“hai kak, aku baik ,, kak chika apa kabar?”                                             
“baik juga, ra tadi kak lihat kamu membentak teman kamu, kenapa?”
“oh tadi itu karena dia engga beres kerjanya kak, wajar dong aku marah kak”
“tapi bukan seperti itu caranya ra, itu namanya kamu sewenang-wenang saja, kamu ingat waktu kamu masuk sekolah ini, apa ada kamu kakak perlakukan seperti itu?
“udah lah kak, naura mau ke kelas dulu, sampai nanti kak” pergi meninggalkan kak chika begitu saja
Semuasiswa mulai membenci naura yang bertindak sewenang-wenang , guru-guru pun mulai heran karena sikap naura yang berubah.
Naura tidak nmemiliki teman dan di jauhi oleh teman-teman di sekolahnya. Hingga suatu hari naura tersadar dengan ucapan kak chika di kantin, dengan pertanyaan yang sederhana “apa kamu kakak perlakukan seperti itu?” dengan pertanyaan itu aku menjdi sadar bahwa apa yang telah aku lakukan itu adalah salah, tak seharusnya semua yang di dapatkan harus menjadi kebanggaan dalam diri yang menjadi sebuah kesombongan. Akhirnya aku minta maaf kepada semua teman-teman dan guru. Saat itulah osis SMA N 1 Yogyakarta kembali berjalan dengan baik. 

 ByViviean Anneesa