Jumat, 15 Agustus 2014

Sahabatku silau akan teman

Berawal dari sebuah perkenalan aku dengannya. semua berawal ketika aku memasuki Sekolah Menengah Pertama di sebuah kota dimana aku tinggal.
"Haii.. namanya siapa?" tanyanya padaku
"Iya, namaku vina. namamu siapa?" jawabku dengan senyuman
"Nama aku dina. salam kenal ya" jawabnya dengan membalas seynumanku.
Akupun membalas senyuman darinya. dari semua yang terjadi aku merasa sangat senang, karena di hari petama aku sekolah di sekolah baru ini.
Setelah beberapa hari kami mengenal satu sama lain, bermain bersama, canda tawa bersama. aku merasa dia adalah teman pertamaku di SMP yang paling baik yang pernah aku kenal.
Suatu harii. Teeet......teet....teeet....teeet....teeetttt. Lima kali bel sekolah berbunyi pertanda jam untuk pulang telah tiba. aku dan seluruh siswa pun bergegas untuk pulang ke rumah masing-masing.
Ketika aku keluar dari pintu kelasku, terdengar ada yang memanggilku.
"Vina.....vin.. tunggu bentar"
aku hanya menoleh ke kanan dan ke kiri serta ke belakang. ternyata Dina lah yang memanggil-manggilku.
namun aku bertanya-tanya mengapa dan ada apa Dina memanggilku. dengan wajah heran aku pun menjawab sahutannya " Iya Dina, ada apa ya?".
"Vin, aku senang berteman sama kamu, aku suka gaya kamu berteman dengan aku, aku mau jadi sahabat kamu, kamu mau engga jadi sahabat aku?" tanyanya dengan wajah yang meyakinkan.
"Kamu beneran? kamu serius Dina?"
aku menjawab dengan rasa senang namun diselimuti dengan rasa keraguan yang amat kuat.
"Ya, aku serius vin, gimana kamu mau?" tanyanya lagi dengan penuh keyakinan.
"Hmmm,, aku mau kok Dina, aku juga ngerasa senang dan nyaman berteman sama kamu" jawabku dengan senyum namun tetap merasa keraguan dalam diriku ini. entah mengapa itu aku tak tahu.
Minggu demi minggu pun berlalu, semakin lama waktu terus berjalan, aku dan dia selalu bersama-sama. kemana-manapun selalu bersama.
Belajarpun kami selalu belajar bersama, saling melengkapi satu sama lain. Ya bisa dibilang seperti orang pacaran kali ya. karena dimana ada aku di situ ada dia.
Setahun telah berlalu, aku pun melalui ujian semester akhir di kelas pertamaku ini. begitupun dengan dina sahabatku. kami sama-sama berjuang untuk bisa naik ke kelas dua.
  Tibalah saat penerimaan rafor serta pengumuman juara kelas. dina adalah salah satu siswa yang pintar. dia pun mendapat peringkat 5, aku pun sangat senang dengan keberhasilan sahabatku ini. dan aku pun bersyukur aku juga bisa mendapat peringkt 2.
Dirafor kami ini tertera kami akan naik ke kelas 2a atau 2b, aku melihat di raforku aku akan naik ke kelas 2b. dengan penasaran aku pun bertanya pula pada dina.
Aku sudah yakin kalau kami akan naik ke kelas yang sama. dengan rasa yang sangat senang. dan denga PDnya aku pun berkata kepada dina "din, kita sekelas lagi kan besok? pasti kamu di kelas 2b besok?"
Namun hanya senyuman yang ia berikan kepadaku atas pertanyaanku tadi, aku semakin penasaran dan aku pun melihat rafor dina.
ternyata dina tidak akan sekelas denganku lagi, dia mendapatkan kelas 2a. dengan rasa penuh kecewa aku merangkul dina, namun aku berusaha menutupi rasa kekecewaanku ini.
Waalaupun kelas kami sekarang sudah tidak sama lagi seperti saat di kelas satu, kami tetap menjalin persahabatan dengan baik layaknya kami adalah teman satu kelas.
Semua berjalan seperti biasa, tidak ada halangan dan rintangan untuk kami untuk selalu bersama.
Tak terasa satu tahun beralu di kelas 2 ini. akupun beranjak ke kelas 3 SMP. aku sangat senang sekali karena sampai saat ini, sudah hampir 3 tahun persahabatan kami akan selalu ada dan terjaga.
dan yang paling membuatku lebih senang lagi adalah ketika di kelas 3 kami mendapatkan kelas yang sama. itu sangat membuat perasaanku senang.
apalagi di usia persabatan kami yang akan memasuki 3 tahun, kami menjadi semakin akrab. di mulai dari tas sekolah kami yang sama, jam tangan yang sama, sepatu yang sama. ini semua agar kami selalu terlihat kompak.
Ketika aku lulus dari SMP, aku bertanya pada dina mengenai sekolah mana yang akan ia tuju untuk melanjuktan sekolah. "Dina, kamu mau lanjut sekolah kemana"? tanyaku
"Aku mau lanjut ke SMAN 1 Bandung vin, kamu mau lanjut kemana?"
"Aku juga mau kesana dina"
"Wah, kalo gitu kita bisa sama-sama lagi ya"
Suatu hari ketika aku mendaftar ke SMAN 1 Bandung, aku tidak melihat ada nama dina pertiwi disana, lantas hatiku bertanya-tanya, padahal ini sudah hari terakhir pendaftaran, tapi nama dina tidak tertera di papan pengumuman . masalah tidak di terima aku tak percaya, karena nilai nem nya itu cukup tinggi dan pasti bisa diterima di sekolah ini.
Suatu hari aku pun kerumahnya, namun dina tak pernah ada di rumah. aku pun mencoba untuk mengirim pesan padanya.
"Hai din, kemana aja kok engga ada kabar? aku kerumah kamu engga ada di rumah, kamu kemana?"
"Iya vin, aku baik-baik aja kok, maaf ya engga ngasih kabar, saat itu aku pergi ke rumah temanku din".
"Kenapa kamu tidak mengajakku din? trus, kamu sekolah dimana, kenapa nama kamu tidak ada di papan pengumuman sekolah yang akan kita tuju?" (mulai curiga)
"Aku mendaftar di sana kok vin, lihat ajalah nanti pas hari pertama, pasti aku ada."
rasa curigaku mulai reda, karena ucapannya tadi.
"Oke deh din,, miss you"

Saat hari pertama sekolah, aku benar-benar tidak melihat dina di sana. dan aku pun mendengar kabar dari salah seorang teman SMP ku dulu, dia mengatakan kalau vina tidak mendaftar di sekolah ini, tapi di sekolah yang lain. mendengar itu aku pun terkejut dan sangat kecewa, aku pun mencari kebenarannya.
Setelah aku mencari kebenarannya , ternyata memang benar, dina sahabatu sekolah di sekolah lain di daerah Bandung. aku sangat kecewa, kenapa dia harus berbohong padaku, hanya karena teman.
lantas apa maksud dia membohongiku , untuk menjauhiku? mungkin aku bukanlah sahabat yang baik untknya.
Yang membuatku sangat terpukul adalah dia telah berteman dengan teman yang jauh lebih tinggi dariku, hanya karena teman yang seperti itu aku di tinggalkan, aku di campakan begitu saja. Sahabatku silau akan teman ya Tuhan,, ,,,,
Sekarang aku dan dia sudah menjalani hidup masing-masing. namun atas kejadian itu aku tetap mencari kontaknya untuk sekedar berkomunikasi dengannya. hingga akhirnya sampai saat ini aku masih berhubungan baik dengannya. walau masa laluku dengannya di warnai dengan kekecewaan, bagaimanapun dia adalah tetap sahabatku. 

                                                                                                      by viviean anneesa




2 komentar:

  1. Balasan
    1. Wah terima kasih telah mengunjungi blog vivi pina :-). Maaf atas kesamaan nama tokoh dalam ceritanya yaa :-)

      Hapus