Jumat, 23 November 2018

Pengaktifan Seven Segment menggunakan ISIS PROTEUS

DIV
LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM MIKROKONTROLER DAN INTERFACING
EC






NomorPercobaan                    :       04
JudulPercobaan                      :       Pengaktifan Seven Segmen
NamaPraktikan                      :       Viviean Anneesa
Nomor BP                                :       1611011004
Kelas                                        :       3 DIV ElektronikaIndustri
Kelompok                                :       5 (Lima)
Partner                                     :       Ribelta Dwirama
Pembimbing                            :       1. LaxsmyDevy, SST. MT.
2. Efrizon, SST. MT.

  



JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PROGRAM STUDI DIV TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI
POLITEKNIK NEGERI PADANG
2018/2019



LEMBARAN PENGESAHAN


NomorPercobaan                      :       04
JudulPercobaan                        :       Pengaktifan Seven Segmen
NamaPraktikan                         :       Viviean Anneesa
Nomor BP                                  :       1611011004
Kelas                                           :       3 DIV ElektronikaIndustri
Kelompok                                  :       5 (Lima)
Partner                                       :       Ribelta Dwirama
Pembimbing                               :       1. LaxsmyDevy, SST. MT.
                                                            2. Efrizon, SST. MT.
TanggalPercobaan                    :       11 Oktober 2018
TanggalPenyerahan                  :       18 Oktober 2018
Keterangan                                :

Nilai                                            :








Padang, …….Oktober 2018
Dosen 1


LaxsmyDevy, SST. MT.
Dosen 2


Efrizon, SST. MT.


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik. Adapun judul dari laporan ini adalah “Pengaktifan Seven Segmen”.Laporan ini merupakan hasil tertulis dari Praktikum Laboratorium Mikroprosesor yang penulis ikuti.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Laxsmy Devy,SST. MT.danBapak Efrizon, SST. MT. selaku dosen pembimbing, yang telah memberikan petunjuk dan pengarahan kepada penulis dalam praktek ini, serta kepada semua teman-teman yang telah memberikan bantuan dan motivasi kepada penulis sehinga laporan ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.
            Dalam pembuatan laporan ini penulis menyadari bahwa penulisan dan penyusunan laporan ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun, guna penyempurnaan pembuatan laporan yang akan datang.
            Akhirnya, penulis berharap agar laporan ini berguna dan bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya.












Padang, 15 Oktober 2018
Penulis

Viviean Anneesa
DAFTAR ISI

LEMBARAN PENGESAHAN …………………………………………………
i
KATA PENGANTAR …………………………………………………………...
ii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………..
iii
BAB I – PENDAHULUAN ……………………………………………………...
1
1.1    Tujuan …………………………………………………………………
1
1.2    TeoriPendukung ……………………………………………………...
1
BAB II - PROSES PRATIKUM ………………………………………………..
3
2.1    AlatdanBahan ………………………………………………………..
3
2.2    TugasPraktikum ……………………………………………………...
3
2.3    LangkahKerja ………………………………………………………..
3
BAB III – HASIL PRAKTIKUM ………………………………………………
4
3.1    Program ……………………………………………………………….
4
3.2    HasilPraktikum ………………………………………………………
7
3.3    Analisa ……..…………………………………………………………..
8
BAB IV – PENUTUP ……………………………………………………………
10
4.1    Kesimpulan ……………………………………………………………
10
4.2    Saran …………………………………………………………………..
10
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………
11



BAB I
PENDAHULUAN

1.1   Tujuan
Setelah melakukan pratikum pengaktifan seven segment ini, mahasiswa dapat :
1.       Mampu memahami teknik scanning untuk menghemat penggunaan pin I/O AVR Atmega 8535.
2.       Mampu membuat program untuk menyalakan 7 segment dan dapat menampilkan suatu angka pada 7 segment menggunakan pin I/O AVR Atmega 8535.
3.       Menampilkan output program pada seven segment dengan menggunakan system mikrokontroler AVR Atmega 8535.
1.2   Teori Pendukung



Gambar 1Rangkaian pengaktifan Seven Segmen
Dari gambar diatas terlihat bahwa untuk menghidupkan sebuah 7 segment dibutuhkan 8 pin I/O mikrokontroler untuk membentuk suatu angka atau huruf, masing-masing untuk segment a, segment b, segment c,..., segment f, segment g, dan segment dot. Kalau sebuah 7 segment dihubungkan ke mikrokontroler maka dibutuhkan 8 pin I/O (satu port mikrokontroler) untuk menyalakan/memadamkan segment. Seandainya dibutuhkan penampil 7 segment sebanyak 8 buah, maka port mikrokontroler tidak akan mencukupi untuk 8 buah 7 segment. Untuk bisa menggunakan 8 buah 7 segment (atau lebih dari 8 buah) digunakan cara scanning. Teknik scanning digunakan apabila terdapat minimal 2 buah 7 segment (kalau 7 segment hanya ada satu port maka semua pin a,b,c,d,e,f,g dan dot langsung dihubungkan ke port mikrokontroler melalui resistor pembatas arus, dengan common anode dihubungkan ke VCC).
Untuk latihan teknik scanning digunakan 2 buah 7 segment commom anode, dimana segment a,b,c,...,f,g dan dot dihubungkan ke PB0, PB1, PB2,..,PB5, PB6, PB7. Driver 7 segment pertama dihubungkan ke pin PC0 dan driver 7 segment kedua dihubungkan ke pin PC1. Driver yang digunakan adalah sebuah transistor yang difungsikan sebagai saklar. Dari gambar diatas terlihat jelas bahwa pin I/O mikrokontroler yang dibutuhkan sebanyak 8 pin (untuk memudahkan pengiriman data, sebaiknya menggunakan satu port) ditambah 2 pin untuk driver 7 segment (jumlah 7 segment yang digunakan).
Berikut tabel data 7 segment untuk menampilkan angka 0 sampai 9 (dot pada 7 segment tidak menyala ) :

PB7
PB6
PB5
PB4
PB3
PB2
PB1
PB0
Angka
Hex



dot
(g)
(f)
(e)
(d)
(c)
(b)
(a)







1
1
0
0
0
0
0
0
“0”
0xC0
1
1
1
1
1
0
0
1
“1”
0xF9
1
0
1
0
0
0
1
0
“2”
0xA4
1
0
1
1
0
0
0
0
“3”
0xB0
1
0
0
1
1
0
0
1
“4”
0x99
1
0
0
1
0
0
1
0
“5”
0x92
1
0
0
0
0
0
1
0
“6”
0x82
1
1
1
1
1
0
0
0
“7”
0xF8
1
0
0
0
0
0
0
0
“8”
0x80
1
0
0
1
0
0
0
0
“9”
0x90

Jika ingin ditampilkan secara bersamaan, maka harus diatur hidup matinya display secara bergantian. Walaupun sebenarnya display tersebut mati secara bergantian tapi mata manusia akan melihat kedua display tersebut hidup secara bersamaan karena delay antara hidup dan mati sangat singkat.
BAB II
PROSES PRATIKUM

2.1  Alat dan Bahan
1.      Satu set PC lengkap dengan software aplikasi CodeVision AVR dan Proteus ISIS.
2.      Satu unit modul Mikrokontroler ATMega8535.
3.      Satu buah adaptor.
4.      Dua buah Seven Segmen.
5.      Kabel penghubung secukupnya.
2.2  Tugas Praktikum
1.      Buatlah program untuk menampilkan angka “96” pada 7 segment.
2.      Buatlah sebuah program penghitung naik (up counter) dengan delay satu detik menggunakan dua buah 7 segment dari “00” s/d “09”.
3.      Buatlah program dengan menampilkan angka 00 sampai 99 setelah itu kembali dari 99 sampai 00.
2.3  Langkah Kerja
  1. Buatlah program pada CodeVision AVR
  2. Ketiklah program pada Editor.c, kemudian simpan.
  3. Compile program dengan menekan tombol F9 (Compile) atau melalui menu
Project kemudian pilih Compile.
  1. Buatlah rangkaian pada papan proyek modul system mikrokontroler seperti gambar berikut ini :
5.     
Selanjutnya buatlah file hex dari proyek yang dibuat yaitu melalui menu Project kemudian pilih Make atau dengan tombol Shift + F9. Kemudian isikan file hex tersebut ke modul system mikrokontroler.


BAB III
HASIL PRAKTIKUM

3.1  Program

a.      Tampilan 1
#include <mega8535.h>
#include <delay.h>

void main(void)
{
PORTB=0xFF;
DDRB=0xFF;
PORTC=0xFF;
DDRC=0xFF;
while (1)
{
    PORTC=0xFF;
    PORTB=0x82;
    PORTC=0xFE;
    delay_ms(50);

    PORTC=0xFF;
    PORTB=0x90;
    PORTC=0xFD;
    delay_ms(50);
}
}

b.      Tampilan 2

#include <mega8535.h>
#include <delay.h>

int data[10] = {0xC0,0xF9,0xA4,0xB0,0x99,0x92,0x82,0xF8,0x80,0x90};
int bale;
int le;
void main (void)
{
    PORTB=0xFF;
    DDRB=0xFF;
    PORTC=0xFF;
    DDRC=0xFF;
while(1)
{  
    for (bale=0;bale<10;bale++){
      //  for(le=0;le<10;le++){
        PORTB=data[bale];
        PORTC=0xFD;
        delay_ms(50);
        PORTB=data[le];
        PORTC=0xFE;
        delay_ms(50);
        }

};
a.      Tampilan 3

#include <mega8535.h>
#include <delay.h>

int data[10] = {0xC0,0xF9,0xA4,0xB0,0x99,0x92,0x82,0xF8,0x80,0x90};
int bale;
int le;

void main (void)
{
    PORTB=0xFF;
    DDRB=0xFF;
    PORTC=0xFF;
    DDRC=0xFF;
while(1)
{  
    for (bale=0;bale<10;bale++){
        for(le=0;le<10;le++){
        PORTB=data[bale];
        PORTC=0xFF;
        delay_ms(50);
        PORTB=data[le];
        PORTC=0xFD;
        delay_ms(50);
        }
}
    for (bale=9;bale>0;bale--){
        for(le=10;le>0;le--){
        PORTB=data[bale];
        PORTC=0xFF;
        delay_ms(50);
        PORTB=data[le];
        PORTC=0xFD;
        delay_ms(50);
        }
}
 
}
      
};

3.2 Hasil Pratikum

a

DAFTAR PUSTAKA

Jobsheet Pratikum Labor Mikroprosesor dan Interface




Tidak ada komentar:

Posting Komentar